 |
| Sumber foto akun facebook M Rijal Negara Daha |
Perang terbuka dengan Belanda di Nagara pada mulanya terjadi karena seorang pejuang, yaitu di hari Minggu tanggal 02 Januari 1949. Pagi-pagi Alidin Arpan melaksanakan tugasnya menghubungi Kiai Nagara dan Menteri Polisi (Abdul Gani dan Margono). Demi menghindari banyak korban, senjata-senjata segera diserahkan kepada para pejuang, pihak Kiai Nagara. Tetapi Polisi ingkar janji dan Alidin Arpan malah ditangkap dan disiksa diluar batas peri kemanusiaan, sambil melakukan tembakan berulang kali ke udara, dengan cara menakut-nakuti.
Setelah diterima kabar bahwa Alidin Arpan ditangkap dan ditahan dengan semangat tinggi, semboyan merdeka atau mati bergerak majulah para pejuang ke sasaran yang dituju bersama massa rakyat lainnva.
Rute penyerangan yaitu dari Kampung Hamayung terus ke Kampung Pasungkan sebagian menyerang ke Kampung Pakan Dalam dan sebagian terus ke Kampung Baruh Kembang dan Sungai Mandala, dengan Sasaran menyerang kekuatan musuh yang berada pada komplek kantor Kiai dan polisi di kampung Tambak Bitin.
Sebagian menghadang terhadap bantuan Militer musuh dari jurusan Amuntai dan Kandangan. Penyerangan itu dilaksanakan oleh Anggota ALRI Divisi IV dan massa yang jumlahnya diperkirakan lebih ribuan orang.
Sumber: Nurliani, "Aksi Perlawanan Rakyat di Nagara Terhadap Kembalinya Penjajahan Belanda, di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 1949" Skripsi pada Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, 2003
Dari instagram @sejarahkalsel.id
Posting Komentar